Senin, 07 Februari 2011

JANGAN REMEHKAN UANG RECEH

Salah satu hasil keputusan rapat Panitia Pembangunan dan Pengurus TPKS, tanggal 28 Januari 2011di TPKS Unit I, bahwa salah satu sumber dana pembangunan adalah dari iuran harian KOIN dari seluruh siswa siswi TPKS. Gerakan pengumpulan koin untuk pembangunan. kira2 begitu. Ini tidak saja terinspirasi oleh maraknya koin buat Presiden kita beberapa waktu lalu, atau kasusnya Ibu Prita beberapa waktu yang lalu, tapi di lembaga TPKS iuran koin sebenarnya sudah pernah dilakukan. Bukan untuk pembangunan, tapi untuk nyicil mobil antar-jemput. Waktu itu sekitar tahun 90-an, dengan nominal iuran koin Rp. 25,-.

Ahad, 6 Januari kemarin Gerakan tersebut dimulai. Panitia dan Pengurus tidak membatasi nominal koin yang dikumpulkan, boleh Rp. 100, 200, 500, 1.000, dan tidak terbatas. Artinya boleh berapapun, bawa koin ratusan satu biji boleh, satu ember juga gak papa. Hari pertama pengumpulan koin, ternyata bukan hanya koin yang terlihat dikotak. beberapa uang kertas seribuan, ada yang 5 ribuan, bahkan ada yang 20ribuan. Luar biasa, rupanya ada wali murid yang merasa tidak "tega" nyemplungno recehan.akhirnya ngasih 20ribuan. Mudah2an istiqomah, bukan sumbangan pertama sekaligus terakhir.Sedikit atau banyak yang penting Istiqomah.

Sebagai informasi jumlah seluruh siswa siswi TPKS mulai Paud sampai MA/SMA lebih kurang 1850 siswa. Plus Santri TPQ kurang lebih 350. Total 2.200an  siswa. Jika satu siswa anggap aja Nyemplung koin 100-an, maka sehari akan terkumpul Rp. 220.000 (Dua ratus duapuluh ribu rupiah). 1 bulan, anggap saja 200 ribu kali 25 hari = Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah). 5 juta sebuah angka yang lumayan, tapi tidak memberatkan. Jika ini bisa istiqomah sepanjang waktu maka dari dana recehan ini akan terkumpul ratusan juta bahkan milyaram rupiah. Wow..! fantastik. Subhanallah..!

Semoga Gerakan ini disambut dengan antusias dg niyatan ikut mensukseskan pembangunan gedung TPKS Sidayu. Dan semoga Allah membalas sekecil apapun yang kita jariyahkan. Amin.

1 komentar: